Gambaran umum kota pinrang
Letak dan Keadaan Geografis
Kabupaten Pinrang adalah daerah dengan luas wilayah 196.177 Ha.kabupaten pinrang merupakan kabupaten dari 23 kabupaten di sulawesi selatan terletak berada dibagian barat wilayah propinsi Sulawesi selatan jaraknya sekitar 182 km arah utara dari kota makassar ibu kota propinsi sulawesi selatan
Secara geografis Kabupaten Pinrang terletak pada koordinat antara 43º - 30º Lintang Utara (LU) dan 119º26- 119º47" Bujur Timur (BT). Di sebelah utara wilayah ini berbatasan dengan Kabupaten Polewali ,Sebelah timur dengan kabupaten Enrekang dan Kabupaten Sidenreng Rappang. Sebelah barat dengan Propensi Sulawesi Barat Polewali Mamasa dan Selat Makassar. Sedang di sebelah selatan berbatasan dengan kota Parepare dengan jarak dari Ibukota Provinsi Sulsel 183 KM.
Keadaan administrasi
Kabupaten Pinrang memiliki garis pantai sepanjang 93 Km dan terdapat areal pertambakan sepanjang pantai pada dataran rendah didominasi oleh areal persawahan bahkan sampai perbukitan dan pegunungan.
Kondisi ini mendukung Kabputen Pinrang sebagai daerah potensial untuk sektor pertanian dan memungkinkan berbagai komoditi pertanian (tanaman pangan,perikanan perkebunan dan Peternakan ) untuk dikembangkan
Ketinggian wilayah 0-500 M diatas permukaan laut (60,41%) ketinggian 500-100 M diatas permukaan laut (19%,69) dan ketinggian 1000 M diatas permukaan (9,90%)
Tabel Administrasi Kabupaten Pinrang
Kabupaten Pinrang dipengaruhi oleh 2 musim pada satu periode yang sama untuk wilayah kecamatan suppa dan lembang dipengaruhi oleh musim sektor barat dan lebih dikenal sektor peralihan dan 10 kecamatan lainya termaksud sektor timur, dimana puncak hujan jatuh pada bulan april dan oktober. Berdasarkan data curah hujan termaksud tipe iklim A dan B (daerah basah ) suhu rata-rata normal 270 C dengan kelembaban udara kurang lebih 80%.
Kondisi Fisik Wilayah
Kondisi Topografi dan Kelerengan
Kondisi topografi Kabupaten Pinrang memiliki rentang yang cukup lebar, mulai dari dataran dengan ketinggian 0 m di atas permukaan laut hingga dataran yang memiliki ketinggian di atas 1000 m di atas permukaan laut (dpl). Dataran yang terletak pada ketinggian 1000 m di atas permukaan laut sebagian besar terletak di bagian tengah hingga utara Kabupaten Pinrang terutama pada daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Toraja. Klasifikasi ketinggian/ topografi di Kabupaten Pinrang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
- Ketinggian 0 – 100 m dpl
Wilayah yang termasuk ke dalam daerah ketinggian ini sebagian besar terletak di wilayah pesisir yang meliputi beberapa wilayah Kecamatan yakni Kecamatan Mattiro Sompe, Lanrisang, Watang Sawtito, Tiroang, Patampanua dan Kecamatan Cempa
- Ketinggian 100 – 400 m dpl
Wilayah yang termasuk ke dalam daerah dengan ketinggian ini meliputi beberapa wilayah Kecamatan yakni Kecamatan Suppa, Mattiro Bulu, dan Kecamatan Paleteang.
- Ketinggian 400 – 1000 m dpl
Wilayah yang termasuk ke dalam klasifikasi ketinggian ini sebagian kecil wilayah meliputi Kecamatan Duampanua.
- Ketinggian di atas 1000 m dpl
Wilayah yang termasuk ke dalam klasifikasi ketinggian ini terdiri dari sebagian Kecamatan Lembang dan Batulappa. Untuk lebih jelasnya sebagaimana pada tabel berikut ini :
Kondisi topografi Kabupaten Pinrang juga dapat dikelompokkan berdasarkan kemiringan lereng yang terdiri dari:
- Kemiringan 0-3 %
Wilayah ini memiliki lahan yang relatif datar yang sebagian besar terletak di kawasan pesisir meliputi wilayah Kecamatan Mattiro Sompe, Lanrisang, Watang Sawito, Tiroang, Patampanua dan Kecamatan Cempa.
- Kemiringan 3 – 8 %
Wilayah ini memiliki permukaan datar yang relatif bergelombang. Wilayah yang memiliki karakteristik topografi demikian terdiri dari Kecamatan, Suppa, Mattiro Bulu, Batulappa dan Kecamatan Paleteang.
- Kemiringan 8 – 45 %
Wilayah ini memiliki permukaan yang bergelombang sampai agak curam. Wilayah yang memiliki karakteristik topografi seperti ini adalah Wilayah Kecamatan Duampanua.
- Kemiringan > 45 %
Wilayah ini memiliki permukaan curam yang bergunung-gunung. Wilayah yang memiliki karakteristik topografi ini meliputi wilayah-wilayah kaki pegunungan seperti Kecamatan Lembang.
Kondisi Topografi Wilayah Kabupaten Pinrang bervariasi dari kondisi datar hingga berbukit. Keadaan wilayah berdasarkan kelerengan disajikan pada tabel berikut ini.
jenis tanah kabupaten pinrang
Kaputen pinrang mempunyai berbagai jenis tanah,diantaranya tanah aluvial gromosol ,regesal brown forest,dan podsolik jenis tanah yang menempati ruang terbesar di kabupaten pinrang menyusul tanah regosol dan tanah Gromosol.
Kondisi Geologi
Geologi wilayah Kabupaten Pinrang dari hasil pengamatan dan kompilasi Peta Geologi Kabupaten Pinrang, maka susunan lapisan batuan dapat diuraikan sebagai berikut:
- Endapan alluvium dan sungai, Endapan alluvium dan sungai mempunyai ketebalan antara 100-150 meter, terdiri dari atas lempung, lanau, pasir dan kerikil. Pada umumnya endapan lapisan ini mempunyai kelulusan air yang bervariasi dan kecil hingga tinggi. Potensi air tanah dangkal cukup besar tetapi sebagian wilayah kualitasnya kurang baik. Muka air tanah dangkal 1-1,50 meter.
- Batuan gunung api tersusun atas breksi dengan komponen bersusun trakht dan andesit, tufa batu apung, batu pasir terfaan, konglomerat dan breki terfaan, ketebalannya berkisar 500 meter, penyebarannya dibagian utara Kota Pinrang, Sekitar Bulu Lemo, Bulu Pakoro sedangkan dibagian selatan sekitar Bulu Manarang, Bulu Paleteang, Bulu Lasako (berbatasan dengan Parepare). Kearah Bunging terdapat batu gamping terumbu yang umumnya relative sama dengan batuan gunung api.
- Batuan aliran lava, Batuan aliran lava bersusun trakhit abu-abu muda hingga putih, bekekar tiang, penyebarannya kearah daerah Kabupaten Pinrang, yaitu sekitar Kecamatan Lembang dan Kecamatan Duampanua.
- Batuan konglomerat (Formasi Walanae), Batuan ini terletak dibagian Timur Laut Pinrang, sekitar Malimpung sampai kewilayah Kabupaten Sidrap, satua batuan ini terdiri atas konglomerat, sedikit batu pasir glakonit dan serpih dan membentuk morfologi bergelombang dan tebalnya kira-kira hingga 400meter.
- Batuan lava bersusun basol hingga andesit, Satuan batuan ini berbentuk lava bantal, breksi andesit piroksin dan andesit trakhit. Tebalnya 50 hingga 100 meter dengan penyebaran sekitar Bulu Tirasa dan Pakoro.
- Batu pasir, Satuan batuan ini bersusun andesit, batu lanau, konglomerat dan breksi. Struktur sesar diperkirakan terdapat pada batuan aliran lava dan batu pasir bersusun andesit, berupa sesar normal.
Kondisi Klimatologi
Klasifikasi iklim menurut Smith-Ferguson, tipe iklim Wilayah Kabupaten Pinrang termasuk tipe A dan B dengan curah hujan terjadi pada bulan Desember hingga Juni dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret. Musim kemarau terjadi pada bulan Juni sampai Desember. Kriteria tipe iklim menurut Oldeman-Syarifuddin bulan basah di Kabupaten Pinrang tercatat 7 - 9 bulan, bulan lembab 1 - 2 bulan dan bulan kering 2 - 4 bulan. Tipe iklim menurut klasifikasi Oldeman - Syarifuddin adalah iklim B dan C. Curah hujan tahunan berkisar antara 1073 mm sampai 2910 mm, Evaporasi rata-rata tahunan di Kabupaten Pinrang berkisar antara 5,5 mm/hari sampai 8,7 mm/hari. Suhu rata-rata normal antara 27°C dengan kelembaban udara 82% - 85%.
Berdasarkan data dari Dinas PU Pengairan kabupaten Pinrang, rata-rata curah hujan di Kabupaten Pinrang pada tahun 2010 sebesar 277,42 mm/bulan. Curah hujan terendah terjadi pada bulan September yakni sebesar 80 Mm, sedangkan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober yakni sebesar 698 Mm.
sumber : http://ppsp.nawasis.info/dokumen/perencanaan/sanitasi/pokja/bp/kab.pinrang/Bab.2.pdf
Letak dan Keadaan Geografis
Kabupaten Pinrang adalah daerah dengan luas wilayah 196.177 Ha.kabupaten pinrang merupakan kabupaten dari 23 kabupaten di sulawesi selatan terletak berada dibagian barat wilayah propinsi Sulawesi selatan jaraknya sekitar 182 km arah utara dari kota makassar ibu kota propinsi sulawesi selatan
Secara geografis Kabupaten Pinrang terletak pada koordinat antara 43º - 30º Lintang Utara (LU) dan 119º26- 119º47" Bujur Timur (BT). Di sebelah utara wilayah ini berbatasan dengan Kabupaten Polewali ,Sebelah timur dengan kabupaten Enrekang dan Kabupaten Sidenreng Rappang. Sebelah barat dengan Propensi Sulawesi Barat Polewali Mamasa dan Selat Makassar. Sedang di sebelah selatan berbatasan dengan kota Parepare dengan jarak dari Ibukota Provinsi Sulsel 183 KM.
Keadaan administrasi
Kabupaten Pinrang memiliki garis pantai sepanjang 93 Km dan terdapat areal pertambakan sepanjang pantai pada dataran rendah didominasi oleh areal persawahan bahkan sampai perbukitan dan pegunungan.
Kondisi ini mendukung Kabputen Pinrang sebagai daerah potensial untuk sektor pertanian dan memungkinkan berbagai komoditi pertanian (tanaman pangan,perikanan perkebunan dan Peternakan ) untuk dikembangkan
Ketinggian wilayah 0-500 M diatas permukaan laut (60,41%) ketinggian 500-100 M diatas permukaan laut (19%,69) dan ketinggian 1000 M diatas permukaan (9,90%)
Tabel Administrasi Kabupaten Pinrang
Kabupaten Pinrang dipengaruhi oleh 2 musim pada satu periode yang sama untuk wilayah kecamatan suppa dan lembang dipengaruhi oleh musim sektor barat dan lebih dikenal sektor peralihan dan 10 kecamatan lainya termaksud sektor timur, dimana puncak hujan jatuh pada bulan april dan oktober. Berdasarkan data curah hujan termaksud tipe iklim A dan B (daerah basah ) suhu rata-rata normal 270 C dengan kelembaban udara kurang lebih 80%.
Kondisi Fisik Wilayah
Kondisi Topografi dan Kelerengan
Kondisi topografi Kabupaten Pinrang memiliki rentang yang cukup lebar, mulai dari dataran dengan ketinggian 0 m di atas permukaan laut hingga dataran yang memiliki ketinggian di atas 1000 m di atas permukaan laut (dpl). Dataran yang terletak pada ketinggian 1000 m di atas permukaan laut sebagian besar terletak di bagian tengah hingga utara Kabupaten Pinrang terutama pada daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Toraja. Klasifikasi ketinggian/ topografi di Kabupaten Pinrang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
- Ketinggian 0 – 100 m dpl
Wilayah yang termasuk ke dalam daerah ketinggian ini sebagian besar terletak di wilayah pesisir yang meliputi beberapa wilayah Kecamatan yakni Kecamatan Mattiro Sompe, Lanrisang, Watang Sawtito, Tiroang, Patampanua dan Kecamatan Cempa
- Ketinggian 100 – 400 m dpl
Wilayah yang termasuk ke dalam daerah dengan ketinggian ini meliputi beberapa wilayah Kecamatan yakni Kecamatan Suppa, Mattiro Bulu, dan Kecamatan Paleteang.
- Ketinggian 400 – 1000 m dpl
Wilayah yang termasuk ke dalam klasifikasi ketinggian ini sebagian kecil wilayah meliputi Kecamatan Duampanua.
- Ketinggian di atas 1000 m dpl
Wilayah yang termasuk ke dalam klasifikasi ketinggian ini terdiri dari sebagian Kecamatan Lembang dan Batulappa. Untuk lebih jelasnya sebagaimana pada tabel berikut ini :
Kondisi topografi Kabupaten Pinrang juga dapat dikelompokkan berdasarkan kemiringan lereng yang terdiri dari:
- Kemiringan 0-3 %
Wilayah ini memiliki lahan yang relatif datar yang sebagian besar terletak di kawasan pesisir meliputi wilayah Kecamatan Mattiro Sompe, Lanrisang, Watang Sawito, Tiroang, Patampanua dan Kecamatan Cempa.
- Kemiringan 3 – 8 %
Wilayah ini memiliki permukaan datar yang relatif bergelombang. Wilayah yang memiliki karakteristik topografi demikian terdiri dari Kecamatan, Suppa, Mattiro Bulu, Batulappa dan Kecamatan Paleteang.
- Kemiringan 8 – 45 %
Wilayah ini memiliki permukaan yang bergelombang sampai agak curam. Wilayah yang memiliki karakteristik topografi seperti ini adalah Wilayah Kecamatan Duampanua.
- Kemiringan > 45 %
Wilayah ini memiliki permukaan curam yang bergunung-gunung. Wilayah yang memiliki karakteristik topografi ini meliputi wilayah-wilayah kaki pegunungan seperti Kecamatan Lembang.
Kondisi Topografi Wilayah Kabupaten Pinrang bervariasi dari kondisi datar hingga berbukit. Keadaan wilayah berdasarkan kelerengan disajikan pada tabel berikut ini.
jenis tanah kabupaten pinrang
Kaputen pinrang mempunyai berbagai jenis tanah,diantaranya tanah aluvial gromosol ,regesal brown forest,dan podsolik jenis tanah yang menempati ruang terbesar di kabupaten pinrang menyusul tanah regosol dan tanah Gromosol.
Kondisi Geologi
Geologi wilayah Kabupaten Pinrang dari hasil pengamatan dan kompilasi Peta Geologi Kabupaten Pinrang, maka susunan lapisan batuan dapat diuraikan sebagai berikut:
- Endapan alluvium dan sungai, Endapan alluvium dan sungai mempunyai ketebalan antara 100-150 meter, terdiri dari atas lempung, lanau, pasir dan kerikil. Pada umumnya endapan lapisan ini mempunyai kelulusan air yang bervariasi dan kecil hingga tinggi. Potensi air tanah dangkal cukup besar tetapi sebagian wilayah kualitasnya kurang baik. Muka air tanah dangkal 1-1,50 meter.
- Batuan gunung api tersusun atas breksi dengan komponen bersusun trakht dan andesit, tufa batu apung, batu pasir terfaan, konglomerat dan breki terfaan, ketebalannya berkisar 500 meter, penyebarannya dibagian utara Kota Pinrang, Sekitar Bulu Lemo, Bulu Pakoro sedangkan dibagian selatan sekitar Bulu Manarang, Bulu Paleteang, Bulu Lasako (berbatasan dengan Parepare). Kearah Bunging terdapat batu gamping terumbu yang umumnya relative sama dengan batuan gunung api.
- Batuan aliran lava, Batuan aliran lava bersusun trakhit abu-abu muda hingga putih, bekekar tiang, penyebarannya kearah daerah Kabupaten Pinrang, yaitu sekitar Kecamatan Lembang dan Kecamatan Duampanua.
- Batuan konglomerat (Formasi Walanae), Batuan ini terletak dibagian Timur Laut Pinrang, sekitar Malimpung sampai kewilayah Kabupaten Sidrap, satua batuan ini terdiri atas konglomerat, sedikit batu pasir glakonit dan serpih dan membentuk morfologi bergelombang dan tebalnya kira-kira hingga 400meter.
- Batuan lava bersusun basol hingga andesit, Satuan batuan ini berbentuk lava bantal, breksi andesit piroksin dan andesit trakhit. Tebalnya 50 hingga 100 meter dengan penyebaran sekitar Bulu Tirasa dan Pakoro.
- Batu pasir, Satuan batuan ini bersusun andesit, batu lanau, konglomerat dan breksi. Struktur sesar diperkirakan terdapat pada batuan aliran lava dan batu pasir bersusun andesit, berupa sesar normal.
Kondisi Klimatologi
Klasifikasi iklim menurut Smith-Ferguson, tipe iklim Wilayah Kabupaten Pinrang termasuk tipe A dan B dengan curah hujan terjadi pada bulan Desember hingga Juni dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret. Musim kemarau terjadi pada bulan Juni sampai Desember. Kriteria tipe iklim menurut Oldeman-Syarifuddin bulan basah di Kabupaten Pinrang tercatat 7 - 9 bulan, bulan lembab 1 - 2 bulan dan bulan kering 2 - 4 bulan. Tipe iklim menurut klasifikasi Oldeman - Syarifuddin adalah iklim B dan C. Curah hujan tahunan berkisar antara 1073 mm sampai 2910 mm, Evaporasi rata-rata tahunan di Kabupaten Pinrang berkisar antara 5,5 mm/hari sampai 8,7 mm/hari. Suhu rata-rata normal antara 27°C dengan kelembaban udara 82% - 85%.
Berdasarkan data dari Dinas PU Pengairan kabupaten Pinrang, rata-rata curah hujan di Kabupaten Pinrang pada tahun 2010 sebesar 277,42 mm/bulan. Curah hujan terendah terjadi pada bulan September yakni sebesar 80 Mm, sedangkan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober yakni sebesar 698 Mm.
sumber : http://ppsp.nawasis.info/dokumen/perencanaan/sanitasi/pokja/bp/kab.pinrang/Bab.2.pdf
0 comments:
Post a Comment